Rabu, 11 Maret 2015

kelebihan dan kekurangan teater smp negeri 16

kelbiahan:sudah mengikuti banyak perlombaan yang diadakan di sekolah sekolah
                sudah banyak anak smp negeri 16 yang mengikuti ekskul ini
kekurangan:masih terlalu muda baru 1 tahun
Read More ->>

Selasa, 10 Maret 2015

Persiapan Penampilan Drama

Pada tanggal 1 januari 2015, kami di beritahukan bahwa akan dia adakannya festival seni Temuga yang diadakan oleh SMA Negeri 3 Medan, yang di beritahukan oleh Ibu Kepala Sekolah kami. dan kejuaraan yang di lombakan yaitu adalah Drama naskah drama di tentukan oleh panitia

setelah mendengar akan adanya lomba tersebut, kami dari ekskul dari Teater langsung berniat akan mengikuti lomba tersebut. dan kami pun langsung mendiskusikan hal ini kepada guru pembina kami, kami semua pun setuju memakai naskah "Padang Bulan" untuk di tampilkan. dan berikut ini nama orang yang menjadi peran di Hanya Satu Kali

Nama Tokoh          Nama Pemain
Bulan                      Niscaya Indah
Padang                   M.Hafizhni
Jembar                   Hendra Syahnanda
Kalangan                Manda Pratama
Aki                         Ilham Prayogo
Nini                        Aini Nurul Arsya
Lugu                       Ryansyahputra                      
Pejabat Negara      Guru Fanani HRP
Boss                      Liza Syafira Amini
Kamtib                   M.Lutfi Hasibuan
Artistik
Namira Clarissa
Indah Surya Putri
Ariqa Mutiara

Sekian dan Terima Kasih


Read More ->>

Sejarah Teater Di Dunia

Asal, Arti,dan Makna Teater
          Hampir setiap orang di sekitar kita pernah mendengar istilah kata teater, bahkan sebuah fasilitas media hiburan pun yang berupa televisi Flat ukuran besar dengan seperangkat audionya disebut Home theater, Gedung bioskop pun disebut teater, gedung tempat pertunjukan musik,tarian, juga drama disebut teater jadi sebenarnya apa itu teater?hal ini akan kita bahas disini
            Asal penamaan teater bermula pada zaman Yunani kuno, tak aneh jika memang asal kata teater muncul di disuatu bangsa pencetus ilmu pengetahuan, bangsa para filosof, namun itu hanya dalam wilayah kata, bukan asal mula teaternya, dilihat dari teori sejarah pun asal muasal teater berawal sejak jaman primitive jauh sebelum zaman Yunani kuno. teater sebenarnya berasal dari kata theatron, kata Yunani yang artinya seeing place atau tempat tontonan. Jadi  bioskop, atau gedung pertunjukan disebut teater oleh masyarakat tertentu itu adalah adaptasi kata  dari theatron sendiri, jadi saat ini kata teater masih digunakan sebagai tempat berlangsungnya suatu pementasan atau pertunjukan. Sekarang ini pemaknaan dari teater pun semakin melebur, semakin luas dalam sebuah karya seni, dan bahkan dapat menunjukan sebuah kejadian atau peristiwa dalam masyarakat, maka dengan istilah teater , kita mampu mengetahui seluruh warisan budaya drama, sastra drama, bahkan beberapa bentuk jenis pertunjukan seperti mime, pantomime, kabaret, wayang kulit, wayang golek, dan kesenian-kesenian lainnya yang berhubungan dengan pertunjukan.
            Perkembangan drama sekarang ini berawal dari Yunani Purba seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sekitar tahun 600 SM ada festival untuk menghormati dewa Dyonysius yaitu dewa anggur dan kesuburan. Festival tersebut berbentuk festifal tarian dan nyanyian, kemudian mereka menyelenggarakan sayembara pertunjukan dimana ada tarian, nyanyian yang didasarkan pada sebuah cerita, secara historis itu menjadi sayembara drama pertama. Sayembara biasa dilakukan di Athena dan pertunjukan yang dibawakan adalah drama tragedy. Pemenang sayembara pertama kali itu ialah Thespis seorang actor dan penulis tragedi yang pertama dikenal di dunia. Thespis sebenarnya merupakan tokoh historis tetapi oleh masyarakat Yunani Kuno dijadikan legenda, dan segala seuatu tentang drama dinyatakan sebagai penemuan Thespis, maka kerena itu para actor pertunjukan disaat itu disebut Thespian.
Perkembangan drama Yunani mengalami puncaknya sekitar tahun 400 SM . drama masih diperuntukan sebagai bagian dari upacara agama. Upacaranya terbuka untuk umum . tempat pertunjukan yag terkenal di Athena adalah teater Dyonysius, yang terletak disamping bawah bukit Acropolis, yaitu pusat kuil di Athena.
            Pada saat itu penulis drama biasa memainkan naskahnya sendiri, jadi seorang actor sekaligus seorang penulis naskah cerita. Dari begitu banyaknya naskah drama Yunani kuno kurang lebih hanya tigapuluh naskah yang ada sampai sekarang ini. Dan naskah-naskah itu ditulis oleh penulis-penulis terkenal dizamannya seperti Aeskilos, Sophokles dan Euripedes (ketiga tokoh drama ini spesialis Tragedi), Aristhopanes (Komedi), dan Menander (komedi).
            Pada akhir Tahun 400-an SM festival drama Dyonysius, tidak melulu drama tragedy malah sang actor peserta festival harus menyuguhkan 3 tragedi dan 1 Satyr. Satyr ini dimaksudkan sebagai komedi ringan dan pendek yang jenaka dan parody terhadap mitologi. Arti Satyr sendiri adalah makhluk mitologi yang setengah manusia setengah binatang dan para koor drama Satyir biasanya memerankan para Satyr sang makhluk dongeng. Hanya ada satu naskah satyr yang selamat yakni Naskah Euripedes, yang berjudul Cyclop.
            Pada tahun 300-an SM Komedi muncul, Komedi berasal dari kata Komodia yang maknanya membuat gembira. Dalam komedi pelaku utama biasanya memerankan tokoh sebagai pembawa ide gembira, misalnya pembawa pesan damai untuk mengakhiri perang, seluruh cerita naskah drama pada saat itu berakhir menggembirakan. Karena saat itu  tidak ada atau tidak boleh ada percampuran jenis cerita drama antara komedi dan tragedi (karena pertunjukan tragedy bermula dari perayaan upacara keagamaan)  Biasanya setelah pertunjukan komedi, acara dilanjutkan dengan Komos yakni keluar arena pertunjukan dan mengadakan pesta dengan penuh kegembiraan. Itu sekilas ulasan tentang sejarah teater pada zaman Yunani kuno. Dan setelah itu beralih ke Zaman Romawi yang mungkin akan saya ulas di tulisan berikutnya.
Teater seperti yang kita kenal sekarang ini, berasal dari zaman Yunani purba. Pengetahuan kita tentang teater bisa dikaji melalui peninggalan arkeologi dan catatan-catatan sejarah pada zaman itu yang berasal dari lukisan dinding, dekorasi, artefak, dan hieroglif. Dari peninggalanpeninggalan itu tergambar adegan perburuan, perubahan musim, siklus hidup, dan cerita tentang persembahan kepada para dewa. Sekitar tahun 600 SM, bangsa Yunani purba melangsungkan upacara-upacara agama, mengadakan festival tari dan nyanyi untuk menghormati dewa Dionysius yakni dewa anggur dan kesuburan. Kemudian mereka menyelenggarakan sayembara drama untuk menghormati dewa Dionysius itu.
Menurut berita tertua, sayembara semacam itu diadakan pada tahun 534 SM di Athena. Pemenangnya yang pertamakali bernama Thespis, seorang aktor dan pengarang tragedi. Nama Thespis dilegendakan oleh bangsa Yunani, sehingga sampai sekarang orang menyebut aktor sebagai Thespian.

a. Teater Yunani Kuno
Di zaman Yunani kuno, sekitar tahun 534 SM, terdapat tiga bentuk drama; tragedi (drama yang menggambarkan kejatuhan sang pahlawan, dikarenakan oleh nasib dan kehendak dewa, sehingga menimbulkan belas dan ngeri), komedi (drama yang mengejek atau menyindir orangorang yang berkuasa, tentang kesombongan dan kebodohan mereka), dan satyr (drama yang menggambarkan tindakan tragedi dan mengolok-olok nasib karakter tragedi).
Tokoh drama tragedi yang sangat terkenal adalah; Aeschylus (525 – 456 SM), Sophocles (496 – 406 SM),dan Euripides (480 – 406 SM). Dan tokoh drama komedi bernama; Aristophanes (446 – 386 SM). Beberapa dari karya mereka masih tersimpan hingga sekarang. Dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Di antaranya; Prometheus Bound (Belenggu Prometheus) karya Aeschylus, Oedipus Rex, Oedipus Di Colonus, dan Antigone, karya Sophocles,

terjemahan Rendra, Hippolytus karya Euripides, dan Lysistrata, karya Aristophanes, terjemahan Rendra. Drama-drama ini dibahas oleh Aristoteles dalam karyanya yang berjudul Poetic.

b. Teater Zaman Renaisance Di Ingggris (th. 1500 M – th. 1700 M)
Kejayaan teater di zaman Yunani kuno lahir kembali di zaman Renaissance. Di Inggris muncul dramawan-dramawan besar. Dan yang paling terkenal hingga sekarang adalah Williams Shakespeare (1564 – 1616). Beberapa karyanya diterjemahkan oleh Trisno Sumardjo, di antaranya; Romeo & Juliet, Hamlet, Machbeth, Prahara, dll.

c. Teater Zaman Renaisance Di Perancis (th. 1500 M – th. 1700 M)
Bangsa Perancis juga mengambil hikmah dari kejayaan teater Yunani kuno. Mereka menamakannya sebagai “neo klasik”. Artinya klasik baru. Di mana mereka telah memberi jiwa baru kepada gaya klasik Yunani kuno. Yaitu gaya yang lebih halus, anggun dan mewah. Di zaman itu muncullah Moliere (1622 M – 1673 M). Sebagaimana Williams Shakespeare, Moliere juga mengarang dan mementaskan karyakaryanya sendiri, sekaligus menjadi pemeran utamanya. Beberapa karyanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, di antaranya: Si Bakhil, Dokter Gadungan, Akal Bulus Scapin, dll

d. Commedia Del ‘Arte Di Italia
Adalah bentuk teater rakyat Italia abad ke enambelas, yang berkembang di luar lingkungan istana. Drama ini dipertunjukkan di lapangan kota dalam panggung-panggung yang sederhana. Berdasarkan pada naskah yang berisi garis besar plot saja. Pelaku-pelakunya mengenakan topeng. Percakapan berlangsung spontan dan tanpa persiapan, diselingi nyanyian dan tarian yang bersifat menyindir. Teater rakyat tersebut memberi jalan ke arah timbulnya peran-peran pantomim tradisional (seperti Haelequin, Columbine). Ikut sertanya pemain-pemain wanita membuat Commedia Del ‘Arte terkesan lebih luwes




Read More ->>

Kesan dan Pesan Ekskul Teather


Kesan:
Adanya ekskul teather membuat kreatifitas siswa semakin terasah,dan  membuat para siswa menjadi pribadi yang kreatif ,menambah warna baru dalam lingkungan sekolah.

Pesan:

Semoga ekskul Teather,bisa lebih sukses dan lebih baik kedepannya,semoga bisa menjadi wadah buat para siswa yang ahli di bidang seni teather,dan mampu terus menggali potensi yang ada didalam diri masing-masing siswa.







by: Ulfa Khairani
Read More ->>

Senin, 09 Maret 2015

Hal-Hal Yang Ada Dalam Belajar Teater

Beberapa hal positif dalam belajar teater, antara lain:

1. Disiplin.
  Disipilin dalam teater atau dalam cabang seni lainnya seperti musik dan tari misalnya, adalah disiplin yang sangat ketat.Jika seorang pemain tidak merespon lawan mainnya dalam waktu yang tepat, bisa jadi pertunjukan itu akan gagal.Bila seorang pemain tidak masuk atau ke luar menurut waktunya yang tepat, akan dapat merusak permainan keseluruhan.Di sini berarti, disiplin dalam dunia seni adalah disiplin yang berlandasan kepada mood, timing dan filling.Disiplinnya lebih ditekankan pada disiplin pribadi.
2. Kerjasama.
   Kerja teater memerlukan kerjasama dan kekompakan tim.Sutradara, pemain, awak pentas, dan segala petugas lainnya harus dapat bekerjasama dengan baik.Seorang pemain yang menganggap dirinya hebat, tetapi kalau tidak dapat bekerjasama dengan penata lampu misalnya, kehebatan pemain itu akan hilang dalam kegelapan.Dan banyak lagi contoh lain.
3. Mempertajam kecerdasan.
   Semua yang terlibat dengan kerja teater dituntut harus cerdas.Tidak mungkin seorang dapat mengerti dan menghafal naskah dengan baik jika mereka tidak cerdas.Pemahaman terhadap naskah memerlukan berbagai macam cabang keilmuan; psikologi (untuk mengetahui watak tokoh), sosiologi, antropologi, sejarah (untuk mengetahui dimana cerita berlangsung, dan persoalan-persoalan apa saja yang dipermasalahkan), ilmu tentang seni (hubungan masing-masing cabang seni dan setiap pekerja teater harus mengetahuinya).Semua itu memerlukan kecerdasan.Itulah sebabnya, siswa yang tidak cerdas tidak suka dengan teater.

4. Percaya diri.
  Seorang yang tidak pernah muncul di tempat yang ramai akan selalu gugup bila berhadapan dengan orang ramai apalagi kalau disuruh pula berpidato.Sering menjadi cemoohan bila ada seseorang gugup, salah tingkah, salah bicara dalam sebuah perkumpulan, rapat dsbnya.Siswa yang terbiasa bermain teater, akan terhindar dari semua kesalahan itu.Karena mereka dilatih untuk muncul di depan penontonnya dengan sempurna.Pengucapan, gerakan, akting, pakaian, suara, bahasa yang digunakan dilatih dalam kegiatan teater.

5. Menghargai orang lain.
    Seorang yang berteater harus menghargai penontonnya. Karena mereka datang untuk menyaksikan pertunjukan, bukan untuk keperluan lain.Oleh karena itu, menjadi kewajiban yang mutlak bagi orang yang mengadakan pertunjukan untuk menghargai penonton.Menghargai penonton dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain; melaksanakan pertunjukan tepat waktu, menyajikan pertunjukan yang baik dan benar-benar disiapkan semaksimal mungkin, menyediakan tempat pertunjukan yang baik, bersih, dan indah, menyambut penonton dengan budi bahasa yang baik.


Read More ->>

Kamis, 05 Maret 2015

Theater SMP N 16 Medan

Theater SMP bukanlah hanya sebuah ekskul biasa, Theater SMP N 16 Medan pernah melakukan sebuah pelatihan alam,

Pelatihan Alam itu sendiri adalah untuk melakukan Refreshing dari kegiatan sehari-hari dan juga untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan alam, pelatihan ini dilakukan di sebuah daerah wisata di daerah Medan Simalingkar, saat di sana kami di ajarkan sebuah teamwork untuk menyeberangi sebuah sungai yang bisa di bilang lumayan dalam dan arus dari sungai itu juga bisa di bilang kuat, dan teamwork itu sendiri untuk membuat semua dari anggota Theater SMP N 16 Medan berhasil menyeberangi sungai tersebut. bukan hanya itu kami juga melakukan beberapa games selain menjadi hiburan, games ini juga bisa dikatan bisa melatih kemampuan individual seseorang, dan pada tahap akhirnya kami melakukan hal layaknya seperti sebuah meditasi, atau bisa di bilang kami melakukan hal untuk menyatu dengan alam. setelah tahap dari semua pelatihan telah di selesaikan. kami mendapat kebebasan untuk bermain air di sana, rasanya sangat menyenangkan bisa bermain dengan anggota Theater SMP N 16 Medan pada saat itu. Setelah semua pelatihan dan kebebasan kami bermain air sudah selesai, kami di perintahkan oleh pelatih/guru pembimbing untuk memungut sampah yang ada di sekitar



Read More ->>

Selasa, 03 Maret 2015


Blog Diberdayakan oleh:

Guru Fanani Harahap

Bagas Rahmatsyah

Ariqa Mutiara

M.Fauzan Syauqie

M.Rio Akbar

M.Novrian NST

Ulfa Khairani

Read More ->>

Kamis, 26 Februari 2015

SMP Negeri 16 Medan, adalah salah satu sekolah negeri yang berada di daerah Jalan Karya II Medan, Sekolah ini memiliki banyak ekskul, Salah satu ekskul yang berada di SMP Negeri 16 Medan adalah Teater:

Teater SMP Negeri 16 Medan masih di bilang awal di sekolah ini, dikarenkan ekskul Teater masih bediri selama 1 tahun di SMP Negeri 16 Medan, walaupun masih di bilang baru di SMP Negeri 16 Medan. etapi Ekskul ini sudah memiliki banyak murid yang berbakat.walaupun belum mempunyai prestasi yang berbakat, Namun setidaknya Teater SMP N 16 Medan telah memiliki siswa/siswinya yang berbakat dan kelak mungkin akan memiliki Prestasi yang Membanggakan
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Mi perfil

Blogger templates